KESETIAKAWANAN SEBAGAI BENTUK URBANISME

Akhir-akhir ini seperti kita tahu, banyak hal yang kini menjadi sorotan publik terhadap urbanisme khususnya kota metropolitan seperti Jakarta bahkan, sorotan ini juga terjadi di beberapa kota besar di Indonesia. Dalam kamus besar bahasa Indonesia urbanisasi berarti perpindahan penduduk dari desa ke kota sedangkan urbanisme adalah perilaku hidup atau cara hidup orang kota hingga kini proses perubahan masyarakat lewat urbanisasi mengakibatkan jauh lebih buruk. Beberapa faktor yang menyebabkan masyarakat desa pindah ke kota besar antara lain: Daya tarik ekonomi di karenakan ingin mengubah nasib yang lebih baik dari pada di desa; Daya tarik sosial; Daya tarik pendidikan karena masyarakat kota yang bersifat terbuka akan modernisasi dan globalisasi maka, kemajuan pendidikanpun semakin di rasakan dan Daya tarik budaya. Dengan empat hal ini dengan demikian dapat di katakana bahwa menurut orang desa melakukan urbanisasi ke kota dan menjadi urbanisme akan mengubah hidup, cara pikir dan tingkah laku yang lebih baik. Namun apakah pengaruh dari urbanisasi yang banyak dilakukan oleh masyarakat di Indonesia ini memang menghasilkan suatu perubahan yang baik?


Seperti yang kita ketahui saat ini, banyak terjadi kasus yang menyebabkan urbanisasi di Indonesia semakin membahayakan seperti kasus kriminalitas yang marak terjadi saat ini kebanyakan, dilakukan oleh masyarakat urbanisme salah satu contohnya adalah narkoba. Tindakan yang tidak memanusikan manusia ini di akibatkan karena, adanya faktor globalisasi dan modernisasi yang marak terjadi di perkotaan besar di Indonesia. Proses globlalisasi yang memungkinan masyarakat desa yang belum terbiasa dengan keadaan di kota mengalami sedikit atau bahkan banyak masalah dalam penyusaian diri mereka di kota, hal ini akan berdampak pada perilaku mereka selama berada dan menetap di daerah urbanisasi.

Terjadinya proses globlalisasi dan modernisasi di Indonesia yang tidak merata serta kurangnya pengetahuan untuk pemakaian teknologi informasi dan komunikasi baik warga kota yang belum bisa menggunakan se-efisien mungkin, bahkan warga desa yang memang kebanyakan kurang mengetahui adanya perkembangan teknologi saat ini. saat globlalisasi dan proses modernisasi yang tidak termanfaatkan dengan baik terjadi banyak menimbulkan masalah dalam ruang lingkup kemasyaratkatan. Contoh kongrit yang terjadi di Indonesia adanya perdagangan narkoba oleh banyak mafia. Jika di pikirkan kembali, secara logika yang melakukan perdagangan narkoba mungkin cuma satu orang mafia tapi pernahkah kita berpikir bahwa, lewat satu orang mafia narkoba dengan bantuan proses globalisasi dan modernisasi yang terjadi di kota besar akan berdampak sangat buruk bagi kehidupan orang lain di sekitarnya terutama pada kalangan remaja serta masyarakat urbanisasi yang faktanya menjadi salah seorang pedagang dan pengguna narkoba. Masyarakat urbanisasi yang melakukan tindakan ini kebanyakan besar adalah mereka yang putus asa karena tidak mempunyai keahlian dalam bidang khusus sehingga tidak mendapat pekerjaan di daerah urbanisasi lalu, menjadi pedagang obat-obat terlarang. Dengan salah satu contoh kasus kriminalitas seperti narkoba di daerah urbanisasi ini, masikah kita berpikir melakukan urbanisasi adalah tindakan yang positif dan benar untuk dilakukan saat proses globalisasi yang makin hari selalu meningkat bahkan susah untuk di kendalikan.

Sebenarnya, melakukan urbanisasi tidak sepenuhnya salah untuk dilakukan. Urbanisasi dilakukan selain untuk memperkecil sensus penduduk di suatu daerah yang kapasitas masyarakatnya terlalu banyak, memperluas daerah lapangan pekerjaan baik di desa maupun di kota, juga membantu para pengusaha di kota besar untuk mendapatkan para perkerja yang lebih banyak, selain itu dapat memberi kesempatan belajar lebih luas dan membuka cara pandang orang desa terhadap kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Namun di balik adanya pengaruh postif yang di timbulkan oleh proses urbanisasi dampak negatif yang di timbulkan juga sama banyaknya contohnya seperti terjadinya pembeludakan di daerah urbanisasi, ketidaksiapan masyarakat urbanisme terhadap kemajuan teknologi informasi dan komunikasi di daerah urbanisasi, masyarakat urbanisme tidak memiliki keahlian khusus untuk mendapatkan pekerjaan di kota besar sehingga walaupun di daerah urbanisasi memilki banyak lapangan pekerjaan masih banyak juga para pengangguran.

Jadi, solusi terbaik yang harus dilakukan saat ini dan masa depan untuk perubahan masyarakat urbanisme yang jauh lebih baik lagi adalah dengan membekali para calon pelaku urbanisasi dengan kemampuan khusus yang cukup supaya mendapat pekerjaan di daerah urbanisasi dan tidak menjadi pengangguran, adanya pembekalan diri secara rohani dan jasmani contoh: menguatkan diri dari pergaulan bebas serta adanya penggunaan obat-obatan di kota besar, sedangkan untuk para pengusaha lebih banyak membuka lapangan pekerjaan supaya Sumber Daya Manusia (SDM) lewat urbanisasi mendapat pekerjaan yang terakhir, kepada pemerintah baik pusat maupun daerah dapat mengatur sensus kependudukan agar merata dan tidak timpang sehingga baik kapasitas di daerah atau di kota besar tempat urbanisasi tidak mengalami pembeludakan serta tetap memberlakukan program Keluarga Berencana (KB) pada tiap keluarga untuk meminimalkan kapasitas masyarakat daerah membesar. Solusi dan tindakan ini di harapkan menjadi perhatian khusus bagi semua orang baik sebagai masyarakat urbanisme, pemerintah baik pusat maupun daerah dan bagi masyarakat penghuni daerah tempat urbanisasi dilakukan. Biarlah dengan memperhatikan salah satu masalah besar yang sering di hadapi bangsa Indonesia ini kita semua, dapat membuat suatu perubahan untuk masa depan Indonesia yang lebih baik lagi.

Samantha Elisabeth